Soe Hok Gie, Berbahagialah dalam Ketiadaanmu Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi. gie setengah abad 50 tahun humaniora edukasi. Karena udara dan gas beracun di puncak Mahameru semakin banyak, teman-teman Gie mengajak segera bergegas turun. Namun, Gie dan Idhan tak pernah sempat turun dari puncak Mahameru. Mereka meninggal dunia di dekapan Semeru. Kepergian Gie terjadi pada tanggal 16 Desember, persis satu sebelum hari ulang tahunnya yang ke-27 tahun. (kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi. kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram meresapi belaian angin yang menjadi dingin) Prasasti makam aktifis mahasiswa, Soe Hok Gie menjadi salah satu koleksi yang menghias Musium Prasasti, di Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Aktifis mahasiswa yang juga salah satu pendiri organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UI ini tewas di Puncak Gunung Semeru, Jatim, 16 Desember 1969, akibat menghirup gas beracun, tepat sehari sebelum HUT-nya yang ke-27. Soe Hok Gie biasa di panggil Soe, Gie, Hok-gie, tapi ia tidak mau dipanggil ‘pak’ ketika ia menjabat sebagai asisten dosen dan dosen di almamaternya, FS-UI. Gie juga dipanggil Cina Kecil karena ia adalah keturunan Tionghoa dan berbadan kerempeng di jaman yang susah pada waktu itu. 14z7S.

puisi soe hok gie lembah mandalawangi